Cara Cek Kualitas Oli dari Warna dan Aroma

Oli mesin adalah “kehidupan” bagi kendaraan bermotor. Fungsinya tidak hanya melumasi, tapi juga mendinginkan, membersihkan, dan melindungi komponen mesin dari keausan. Untuk itu, ada wajib melakukan cek oli secara rutin.
Sebab seiring waktu, kualitas oli akan menurun. Untungnya, Anda bisa mengetahui kondisi oli mesin hanya dari warna dan aromanya, tanpa harus jadi teknisi ahli. Berikut panduan praktisnya.
Cara Cek Oli dari Warna
Oli yang baik umumnya memiliki warna kuning keemasan atau coklat muda. Oli ini juga tidak memiliki bau yang menyengat atau tidak wajar.
Sementara oli yang sudah tidak baik akan berwarna lebih gelap, seperti hitam atau cokelat tua, dan mungkin berbau hangus atau tidak sedap.
Berikut ini warna oli dan tanda-tandanya:
-
Cokelat Muda atau Kuning Emas (Baru)
Oli yang masih baru biasanya berwarna cokelat muda, kuning keemasan, atau bening kekuningan. Ini menunjukkan bahwa oli masih bersih dan dalam kondisi baik.
-
Cokelat Tua atau Hitam Tapi Masih Cair
Warna ini umum muncul setelah oli digunakan beberapa ribu kilometer. Warna gelap bukan selalu tanda kerusakan, karena oli memang menyerap kotoran dan karbon dari pembakaran.
Namun, jika warnanya sangat pekat seperti lumpur dan kental, itu tanda oli mulai jenuh dan perlu diganti.
-
Hitam Pekat dan Kental
Oli yang sudah hitam legam dan terasa kental menunjukkan bahwa kandungan deterjen dalam oli sudah habis. Oli seperti ini tidak mampu lagi melindungi mesin dan harus segera diganti.
-
Berwarna Abu-Abu atau Susu
Jika oli terlihat seperti susu cokelat (emulsifikasi), bisa jadi ada kebocoran air atau cairan pendingin (coolant) yang masuk ke ruang oli. Ini tanda serius dan harus segera diperiksa oleh teknisi.
Ini Cara Cek Oli dari Aroma
Setelah memahami dari warna oli, pahami pula aroma dari pelumas ini. Supaya tahu mana yang aromanya memang wajar atau butuh diganti.
-
Bau Netral atau Sedikit Aromatik
Oli dalam kondisi baik biasanya tidak memiliki bau menyengat. Aroma khasnya ringan dan tidak menusuk hidung.
-
Bau Terbakar
Jika tercium bau hangus pada oli seperti plastik terbakar, bisa jadi ada tanda bahwa mesin terlalu panas. Anda mungkin saja sudah lama tidak mengganti oli.
Bau ini juga bisa menandakan pelumas sudah rusak dan tidak lagi efektif. Jadi wajib segera diganti.
-
Bau Bahan Bakar
Aroma BBM yang keluar dari oli bisa menandakan adanya bahan bakar yang bocor ke ruang oli akibat pembakaran yang kurang sempurna. Ini bisa merusak oli dan menurunkan viskositasnya.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Oli?
Anda wajib cek oli setiap melakukan servis rutin. Kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk melakukan pergantian oli?
-
Setiap 5.000–10.000 km (tergantung jenis oli dan penggunaan kendaraan).
-
Apabila pelumas sudah berwarna sangat gelap, bau gosong, atau sangat kental.
-
Jika mesin mulai mengeluarkan suara kasar atau berubah tidak seperti biasanya
-
Setelah melakukan perjalanan jauh atau melewati medan berat (tanpa istirahat lama).
-
Jika lampu indikator oli di dashboard menyala.
Memantau kondisi oli tidak harus selalu ke bengkel. Dengan memahami warna dan aroma oli, Anda bisa menilai sendiri apakah oli masih layak pakai atau perlu diganti.
Merawat pelumas adalah salah satu kunci utama menjaga umur panjang mesin dan efisiensi bahan bakar. Jadi, jangan abaikan oli, cek oli dengan mencermati warna dan aromanya. Apakah masih wajar atau sudah harus diganti. Simak informasi penting lainnya melalui http://suzukidutacendana.co.id.