Kenali Fungsi Rem Hidrolik & Cara Kerjanya!
Rem menjadi sebuah komponen yang dimiliki kendaraan. Rem berguna sebagai penahan kecepatan sehingga kendaraan dapat melambat atau bahkan berhenti. Di dalam kendaraan bermotor, rem terbagi menjadi 3 yaitu rem angin, rem mekanik dan yang terakhir adalah rem hidrolik.
Pengereman dengan sistem hidrolik adalah pengereman yang mempergunakan tekanan minyak di tuas rem agar dapat mendorong piston. Cara mengoperasikan rem ini mudah, karena hanya memerlukan satu jari saja.
Adanya kelebihan ini tentu membuat sistem pengereman jauh lebih mudah dilakukan serta membuat tangan tidak lekas lelah. Sistem pengereman ini sangat membantu ketika pengendara harus melewati medan yang berbatu. Lantas, seperti apa cara kerja dan fungsi yang dimilikinya? Berikut selengkapnya!
Fungsi Rem Hidrolik
Pada dasarnya, fungsi yang dimiliki dari sistem ini sudah jelas, yakni menjaga kecepatan laju kendaraan mobil. Ketika jalanan sedang macet, rem akan menahan mobil sehingga mobil berada di posisinya dan tidak mundur ke belakang maupun maju ke arah depan.
Sistem pengereman ini sebenarnya juga ingin memudahkan pengendara mobil mampu melakukan pengereman dengan mudah. Karena hanya menggunakan satu jari saja, kaki pengendara tidak akan cepat lelah, walaupun berkendara dengan keadaan tertentu. Contohnya saja seperti di jalanan berbatu, jalanan macet atau jalanan yang menanjak.
Cara Kerja Rem Hidrolik
Cara kerja yang dimiliki rem ini tentu saja beda dengan sistem pengereman yang hingga sekarang menggunakan kawat. Di sistem hidrolik, umumnya pengereman menggunakan fluida. Bukan hanya itu, pedal rem juga sangat berbeda.
Cara kerja dari sistem ini dimulai ketika pengemudi sedang menginjak pedal rem. Di bagian ini, pedal akan langsung terhubung dengan piston di master silinder. Ketika pedal ditekan, tuas akan mendorong piston agar masuk di master silinder.
Piston yang terdorong, nantinya akan membuat ruang yang berada di depan berubah menjadi mengecil. Bukan hanya itu, dorongan ini akan menyebabkan saluran reservoir berubah tertutup. Dengan adanya tahapan ini, fluida di depan piston dapat terdorong keluar dan melewati saluran utama di brake lines.
Berikutnya, tekanan ini akan diteruskan di semua actuator pengereman dan menggunakan besaran yang sama. Saat tekanan fluida sudah mencapai silinder roda, minyak rem bertekanan akan menggerakkan piston di silinder agar menekan kampas. Di poses inilah kerja pengereman dengan menggunakan sistem hidrolik terjadi.