Benarkah Oli Transmisi Harus Diganti Lebih Sering pada Mobil Matik?

icon 7 April 2025
icon Admin

Banyak pemilik mobil matik masih bingung soal seberapa sering harus mengganti oli untuk transmisinya. Padahal, jika dibiarkan terlalu lama tanpa penggantian, oli transmisi bisa kehilangan kualitasnya dan merusak komponen penting di dalam gearbox

Beberapa orang mengatakan oli harus sering diganti, sementara yang lain menganggapnya cukup dilakukan sesekali saja. Jadi, mana yang benar? Simak penjelasan lengkapnya untuk mengetahui faktanya!

Kapan Harus Mengganti Oli Transmisi pada Mobil Matik?

Mengganti oli secara rutin sangat penting untuk menjaga kinerja mobil matik. Umumnya, jarak tempuh yang disarankan untuk menggantinya adalah 15.000-60.000 km, tergantung pada spesifikasi kendaraan.

Jika mobil sering digunakan di jalanan macet, penggantian oli perlu dilakukan lebih cepat karena suhu transmisi meningkat. Oli yang sudah terlalu lama dipakai bisa kehilangan kualitasnya dan membuat perpindahan gigi terasa tidak halus. 

Selain mengganti oli secara berkala, pengurasan oli sebaiknya dilakukan setiap 50.000 km agar tidak ada kotoran yang tertinggal. Jika oli tidak diganti sesuai jadwal, ini bisa memperparah risiko kerusakan pada komponen transmisi. 

Kerusakan ini bisa berujung pada biaya perbaikan yang jauh lebih mahal dibandingkan sekadar rutin mengganti oli. Jadi, pastikan Anda selalu memperhatikan jadwal penggantian oli agar mobil tetap awet dan nyaman digunakan!

Ciri-Ciri Oli Transmisi yang Harus Diganti?

Ada beberapa tanda yang bisa Anda perhatikan untuk mengetahui kapan oli sudah waktunya diganti. Apa saja ciri-cirinya?

  1. Warna Oli Menggelap atau Kehitaman

Oli transmisi mobil yang masih bagus biasanya berwarna merah terang atau bening. Jika warnanya sudah gelap atau kehitaman, itu tandanya oli sudah kotor dan kehilangan kemampuannya dalam melumasi komponen transmisi. 

Oli yang kotor dapat menyebabkan gesekan berlebih dan mempercepat keausan. Jadi, jika warnanya sudah berubah drastis, segera lakukan penggantian.

  1. Bau Oli Tercium Tidak Normal

Oli yang sehat tidak memiliki bau menyengat. Jika Anda mencium aroma terbakar atau bau aneh dari oli, bisa jadi itu tanda adanya gesekan berlebihan di dalam transmisi. 

Ini bisa terjadi karena oli sudah terlalu lama digunakan atau ada masalah pada sistem pendinginan. Sebaiknya, segera periksa dan ganti oli sebelum terjadi kerusakan lebih parah.

  1. Volume Oli Berkurang di Dipstick

Cek dipstick oli secara rutin untuk memastikan jumlahnya masih dalam batas aman. Jika oli berada di bawah garis minimum, kemungkinan ada kebocoran atau penguapan akibat suhu tinggi. 

Jumlah oli yang kurang bisa menyebabkan transmisi bekerja lebih keras dan cepat panas. Segera tambah atau ganti oli agar kinerja transmisi tetap optimal.

  1. Oli Terlihat Bercampur Air

Oli seharusnya tidak bercampur dengan air atau cairan lain. Jika terlihat ada endapan seperti susu atau gelembung di oli, ini bisa menjadi tanda kebocoran atau masalah pada sistem pendingin. 

Oli yang terkontaminasi air tidak bisa melumasi dengan baik dan bisa menyebabkan korosi di dalam transmisi. Jika dibiarkan, kerusakan yang terjadi bisa lebih serius dan mahal untuk diperbaiki.

  1. Transmisi Bergetar saat Digunakan

Transmisi yang normal seharusnya berjalan halus tanpa getaran berlebihan. Jika Anda merasakan getaran saat mengemudi, terutama saat perpindahan gigi, kemungkinan oli sudah tidak mampu melumasi dengan baik. 

Getaran ini bisa menyebabkan ausnya komponen transmisi lebih cepat. Segera periksa dan ganti oli agar masalah tidak semakin besar.

Merawat transmisi mobil matik tidak sulit jika Anda rutin memperhatikan kondisinya. Oli transmisi yang bersih dan dalam jumlah cukup akan membantu kendaraan tetap berjalan mulus dan tahan lama.